BAB II
SEJARAH FARMASI
A. Sejarah Pengobatan
Pada ribuan tahun yang
lalu manusia hidup secara nomaden sehingga besar kemungkinan terserang
penyakit.Dengan keterbatasan pengetahuan mereka menganggap bahwa penyakit tsb
datang dari makhlik halus dan hanya bisa disembuhkan dengan mantra.Seiring
berjalannya waktu mulai menggunakan tumbuhan sebagai obat contonya Tablet
Sumeria, Chang sang sebagai antimalaria, mahuang sebagai stimulansia, terra
sagillata.
Selanjutnya penemuan arkeologi mengenai farmasi yaitu catatan 'Papyrus
Ebers' yang berisi lebih dari 800 formula dan 700 obat-obatan. Catatan
ini ditemukan oleh george ebers, ahli sejarah mesir berkebangsaan jerman.
B. Sejarah Kefarmasian
- Sejarah kefarmasian dunia
Hippocrates (450-370 SM) merupakan seorang dokter yunani yang membuat sistematika dalam pengobatan, serta menyusun uraian tentang beratus-ratus jenis obat-obatan dan dinobatkan sebagai bapak ilmu kedokteran. Ia termotivasi membuat uraian obat- obatan tersebut karena ia memiliki pola pikir yang sistematis atau saintifik sehingga bisa menciptakan hal hal yang baru dari waktu ke waktu.
Dioscorides (abad ke-1 M) seorang dokter yang pertama kali menggunakan ilmu tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, hasil karya nya berupa De Materia Medika.Dalam kutipan Riddle,J.M.(2006) Dioscorides menyebutkan bahwa dalam menyusun bukunya, ia membaca karya-karya terdahulu mengenai suatu bahan, mengamati bahan tersebut dan berbicara dengan orang yang ia yakini mengenali bahan tersebut,serta mencoba efek dari suatu bahan ke dirinya sendiri. selanjutnya ia mengembangkan ilmu farmakognosi.
Galen (120-130 M) seorang dokter yang menciptakan sistim pengobatan, fisiologi, patologi, dan pengarang buku terbanyak. Hasil karyanya dibidang farmasi uraian mengenai banyak obat, cara pencampuran dsb, sekarang lazim disebut farmasi 'galenik'. Seorang Galen bisa menjadi galenik karena sebagai penghargaan untuknya atas semua racikannya sehingga memitivasi generasi selanjutnya untuk bisa membuat racikan obat sendiri.
Orang farmasi itu memiliki 3 hal berikut:
1.Produk baru
2.Ide baru
3.Metode baru
1. Bagaimana cara Dioskorides menemukan tumbuh-tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai bahan obat-obatan?
BalasHapusTentunya dioscorides sebagai peneliti akan melakukan penelitian dengan berbagai eksperimen telah dilalui untuk mendapatkan hasil yang sesuai, seperti mencari tahu sifat fisik dan kimia pada tumbuh-tumbuhan, berbicara dengan orang yang ia yakini mengenai tumbuhan tersebut, mencari tahu tentang efek samping penggunaan tumbuhan tersebut, dan bahkan ia sampai mencoba ke dirinya sendiri untuk memastikan tumbuhan tersebut aman digunakan. Dioscorides tentu mengamati semua perubahan yang terjadi pada eksperimennya. Hingga akhirnya, ia dapat menyimpulkan bahwa tumbuhan-tumbuhan tersebut dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan.
Hapus2. Mengapa Dioscorides mau mencoba efek dari suatu bahan kedirinya sendiri?
BalasHapusMengapa Dioscorides menggunakan ilmu tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan?
BalasHapus