Langsung ke konten utama

PROFESI FARMASI DAN LAPANGAN KERJA YANG RELEVAN

Secara umum, lulusan jurusan farmasi dapat menjadi seorang apoteker dengan mengambil program profesi.

Menurut PSI (2013) Ada 6 kompetensi seorang Farmasis, yaitu:
1.Professional practice (praktek profesional)
    Seorang Farmasis harus melaksanakan tugas secara profesional, praktek secara legal dan etis, terlibat dalam profesional berkelanjutan yang sesuai.
2.Personal skills (keterampilan pribadi)
    Seorang Farmasis harus memiliki keterampilan kepemimpinan, keterampilan mengambil keputusan, keterampilan kerja tim, dan kemampuan berkomunikasi yang baik.
3.Supply of medicines(Pasokan obat-obatan)
    Seorang Farmasis harus bisa memproduksi dan meracik obat-obatan, mengelola pasokan obat, dan membagikan obat secara akurat sesuai dengan dosisnya.
4.Safe and rational use of medicines(penggunaan obat yang aman dan rasional)
    Seorang Farmasis harus memiliki keterampilan konsultasi pasien,keterampilan konseling pasien, mengelola obat-obatan, mengelola keamanan obat, dan memberikan informasi terkait obat-obatan kepada pasien dengan baik.
5.Public health(kesehatan masyarakat)
    Seorang Farmasis harus bisa memahami kesehatan pasien dengan mempertimbangkan latar budaya dan sosial pasien, menunjukkan kesadaran terhadap kesehatan masyarakat,memberikan informasi kepada pasien terkait kesadaran kesehatan,memahami dan mematuhi prinsip penelitian yang etis.
6.Organisation and management skills(keterampilan organisasi dan manajemen)
    Seorang Farmasis harus mrmiliki keterampilan manajemen diri,keterampilan manajemen tempat kerja, keterampilan manajemen sumber daya manusia, keterampilan manajemen keuangan, dan jaminan kualitas obat.

    Personal skills
Adalah kemampuan dasar setiap orang yang sudah ada sejak lahir.Personal skills ada beberapa macam yaitu:
1.Kemampuan Linguistik
2.Kemampuan kinestetik
3.Kecerdasan natural
4.Kecerdasan logic magnetik
5.Kecerdasan spacial
6.Kecerdasan interpersonal
7.Kecerdasan intrapersonal

    Public health
1.Prmotif
2.Preventif
3.Rehabilitatif
4.Kuratif
5.Paliatif
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB II Sejarah Farmasi

BAB II SEJARAH FARMASI A. Sejarah Pengobatan Pada ribuan tahun yang lalu manusia hidup secara nomaden sehingga besar kemungkinan terserang penyakit.Dengan keterbatasan pengetahuan mereka menganggap bahwa penyakit tsb datang dari makhlik halus dan hanya bisa disembuhkan dengan mantra.Seiring berjalannya waktu mulai menggunakan tumbuhan sebagai obat contonya Tablet Sumeria, Chang sang sebagai antimalaria, mahuang sebagai stimulansia, terra sagillata.         Selanjutnya penemuan arkeologi mengenai farmasi yaitu catatan 'Papyrus Ebers' yang berisi  lebih dari 800 formula dan 700 obat-obatan. Catatan ini ditemukan oleh george ebers, ahli sejarah mesir berkebangsaan jerman. B. Sejarah Kefarmasian          - Sejarah kefarmasian dunia               Hippocrates (450-370 SM) merupakan seorang dokter yunani yang membuat sistematika dalam pengobatan, serta menyusun uraian tentang beratus-ratus jenis ob...

Penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, dan asal takaran obat/dosis

Penggolongan obat berdasarkan keamanannya terbagi atas beberapa macam yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan psikotropika serta narkotika. Obat bebas Adalah obat yang dijual bebas dipasaran  dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat ini biasanya digunakan untuk penyakit yang ringan seperti sakit kepala, flu dll. Obat ini memiliki tanda khusus yaitu memiliki lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Paracetamol ini adalah contoh obat bebas, obat ini berperan sebagai antibiotik yang dapat mengurangi nyeri, menurunkan panas, dll.  Apa resiko penggunaan obat bebas? 1.Obat bebas tidak sesuai dengan penyakit    Pemakaian obat bebas tanpa resep dokter hanya untuk meredakan gejala tetapi belum tentu membuat pasien sembuh sepenuhnya dari penyakit yang diderita.Contohnya penderita hipertensi, penyakit ini memiliki gejala salah satunya adalah sakit kepala, dengan mengonsumsi obat bebas hanya untuk meredakan gejalanya bukan untuk mengobati penyak...